Artis senior, Ria Irawan kabarnya divonis dokter terkena kanker
kelenjar getah bening stadium 3 padahal ia baru saja baru saja menjalani
serangkaian operasi pengangkatan Rahim pada 30 September 2014 lalu. Hal
itu disebabkan karena adanya penebalan dinding rahim yang dialami Ria
yang sudah semakin parah.
Hal tersebut diakui Ria usai menjalani kemoterapi pertamanya di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014). Ia mengaku vonis dokter tersebut ia terima beberapa hari setelah menjalani operasi.
“Seminggu setelah operasi, keluarga nafsu nih ikut buat ketemu dokter sekalian angkat perban, dokternya belum dapat laporan patologinya. Tapi pas 16 oktober 2014 datang lagi, belom juga pantatnya sampai di kursi dokter, eh sudah dikasih tahu kalau positif kanker kelenjar getah bening dan sudah nyebar kankernya,” ujarnya.
Mendengar vonis tersebut, Ria pun mengaku kaget. Oleh karena itu, dirinya mengikuti saran dokter untuk menjalani kemoterapi, mengingat kanker yang ia derita sudah masuk ke stadium 3. Ria mengatakan, dirinya kini telah menjalani kemoterapi perdana karena penyakitnya itu. Saat ini ia pun mulai mencukur rambut di kepalanya yang rontok.
“Gue pengen ubah stigma kemo kayak tempat penjagalan. Emang kenapa kalau kemo terus botak? Sekarang gue juga mulai motong rambut sendiri karena memang rontoknya bukan karena ditarik-tarik tapi krn memang kepalanya panas,” terangnya.
“Gue kena stadium 3. Setahu gue stadium 1, 2, 3, 4. Saat 1 di leher rahim, terus naik. Nah stadium 4 itu sudah menjalar ke mana-mana. Kalau gue nggak mau pakai kemoterapi, gue tanya, akibatnya apa saja? Katanya akan ke otak, tulang, liver, dan paru-paru,” bebernya.
“Kalaupun harus minum obat ya lakukan saja selama masih dikasih waktu. Pola pikirnya saja yang diubah,” sambungnya. Bintang film ‘Biola Tak Berdawai’ itu mengatakan, dirinya menjalani hari seperti biasa. Ia pun mengaku akan tetap aktif di dunia perfilman selagi masih mampu.
“Syuting boleh, cuma ya gini gue mau kasih tahu kalau tiba-tiba gue di syuting pakai hijab dan nanti pas nggak syuting gue nggak berhijab nanti dipikirnya gue lepas hijab,” katanya. “Tapi itu karena kebutuhan peran saja karena kalau gue nggak berhijab pasti gue dalam kondisi botak bentar lagi,” terang Ria lagi.
“Intinya sih gue nggak mau jual investasi gue. Karenanya dalam kondisi sakit gue tetap nyari duit dan tetep terima tawaran kerja. Dan sekarang kondisinya bagaimana gue bisa maintance apa yang sudah gue dapat selama ini untuk ke depannya nanti,” ujarnya.
“Ini karena hormonal. Gue memilih untuk diinterview sekarang juga bukan karena gue mau eksis tapi gue mau berbagi informasi aja kalau Ria Irawan masih kuat dengan penyakitnya dan dibantu dengan BPJS,” paparnya.
Kendati demikian, Ria tidak menyalahkan faktor genetik yang membuatnya harus berjuang hidup dari serangan kanker. “Terus gue harus salahin keluarga gue, salahin orang dekat gue. Bagi gueini jalan hidup yang harus tempuh,” tandasnya.
Hal tersebut diakui Ria usai menjalani kemoterapi pertamanya di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014). Ia mengaku vonis dokter tersebut ia terima beberapa hari setelah menjalani operasi.
“Seminggu setelah operasi, keluarga nafsu nih ikut buat ketemu dokter sekalian angkat perban, dokternya belum dapat laporan patologinya. Tapi pas 16 oktober 2014 datang lagi, belom juga pantatnya sampai di kursi dokter, eh sudah dikasih tahu kalau positif kanker kelenjar getah bening dan sudah nyebar kankernya,” ujarnya.
Mendengar vonis tersebut, Ria pun mengaku kaget. Oleh karena itu, dirinya mengikuti saran dokter untuk menjalani kemoterapi, mengingat kanker yang ia derita sudah masuk ke stadium 3. Ria mengatakan, dirinya kini telah menjalani kemoterapi perdana karena penyakitnya itu. Saat ini ia pun mulai mencukur rambut di kepalanya yang rontok.
“Gue pengen ubah stigma kemo kayak tempat penjagalan. Emang kenapa kalau kemo terus botak? Sekarang gue juga mulai motong rambut sendiri karena memang rontoknya bukan karena ditarik-tarik tapi krn memang kepalanya panas,” terangnya.
“Gue kena stadium 3. Setahu gue stadium 1, 2, 3, 4. Saat 1 di leher rahim, terus naik. Nah stadium 4 itu sudah menjalar ke mana-mana. Kalau gue nggak mau pakai kemoterapi, gue tanya, akibatnya apa saja? Katanya akan ke otak, tulang, liver, dan paru-paru,” bebernya.
Tak Terjebak Ketakutan
Divonis kanker kelenjar getah bening stadium 3, Ria tak terjebak pada ketakutan. “Sama aja kayak ibu (Ade Irawan) yang konsumsi obat selama 26 tahun. Dan kayak temen gue yang kanker darah pakai oral kemo. Buat gue ini bukan masalah sembuh atau tidak. Jadi lebih baik bagaimana penanganannya saja,” ungkap Ria di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014).“Kalaupun harus minum obat ya lakukan saja selama masih dikasih waktu. Pola pikirnya saja yang diubah,” sambungnya. Bintang film ‘Biola Tak Berdawai’ itu mengatakan, dirinya menjalani hari seperti biasa. Ia pun mengaku akan tetap aktif di dunia perfilman selagi masih mampu.
“Syuting boleh, cuma ya gini gue mau kasih tahu kalau tiba-tiba gue di syuting pakai hijab dan nanti pas nggak syuting gue nggak berhijab nanti dipikirnya gue lepas hijab,” katanya. “Tapi itu karena kebutuhan peran saja karena kalau gue nggak berhijab pasti gue dalam kondisi botak bentar lagi,” terang Ria lagi.
“Intinya sih gue nggak mau jual investasi gue. Karenanya dalam kondisi sakit gue tetap nyari duit dan tetep terima tawaran kerja. Dan sekarang kondisinya bagaimana gue bisa maintance apa yang sudah gue dapat selama ini untuk ke depannya nanti,” ujarnya.
Penyebab Penyakit
Saat disinggung mengapa dirinya bisa terkena penyakit tersebut, Ria hanya menjawab dengan gayanya khasnya. Selain genetik, dalam keluarga ada juga karena hormonal,” tandasnya.“Ini karena hormonal. Gue memilih untuk diinterview sekarang juga bukan karena gue mau eksis tapi gue mau berbagi informasi aja kalau Ria Irawan masih kuat dengan penyakitnya dan dibantu dengan BPJS,” paparnya.
Kendati demikian, Ria tidak menyalahkan faktor genetik yang membuatnya harus berjuang hidup dari serangan kanker. “Terus gue harus salahin keluarga gue, salahin orang dekat gue. Bagi gueini jalan hidup yang harus tempuh,” tandasnya.