About Me

Image and video hosting by TinyPic

Pengurus Yayasan "ESW"

Pembina : Nurhan,SH Pimpinan : Eko sulistyo W 1. Sekretaris : • Mustakim 2. Bendahara : • Andi Novita ANGGOTA : 1. Bidang Perencanaan : • Sambudi 2. Bidang Humas dan Sosial : • Dedy Akbar. F. 3. Bidang Kesehatan Kemasyarakatan Sosial • Wawan Hermawan 4. Pengawas Lapangan • Damanhuri Nur Setiawan 5.Administrasi dan Perlengkapan . Sadam Hussein.

PENDAHULUAN

Segala puja dan puji bagi Allah Azawajalla yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang Maha Menguasai Alam Semesta, Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Nabi Penutup Zaman Muhammadurrasulullah, kepada keluarga dan kerabatnya serta seluruh pengikutnya dan kepada kita semua sebagai umatnya. Yayasan kesehatan kemanusiaan sosial (ESW) dibentuk pada tanggal 27 Ramadhan 1435 Hijriyah bertepan dengan tanggal 24 Juli 2014 Masehi,ide untuk mendirikan yayasan kesehatan kemanusian sosial (ESW) muncul karena keinginan kami untuk menyediakan kesehatan gratis dilingkungan masyarakat dalam bentuk Amaliah Kesehatan melalui bantuan Instansi Pemerintah,Instansi Swasta,Para Donatur,masyarakat Umum dan juga team medis ataupun non medis. Perencanaan kegiatan yang akan kami Laksanakan meliputi kegiatan : 1. Khitanan masal gratis setiap tahun 2 kali untuk Anak Anak Laki Laki meliputi seluruh wilayah kota Balikpapan dan dilakasanakan setiap menjelang libur semester dan libur kenailkan kelas. 2. Pemeriksaan Kadar Gula Darah,Asam Urat,Colestrol,Tekanan Darah dan Pemeriksaan serta Pengobatan secara Gratis di Lingkungan Masyarakat Kota Balikpapan. 3. Membantu Masyarakat yang mengalami Bencana atau Musibah baik Kebakaran,Kebanjiran,Tanah Longsor Dll,dalam Menyuplai Makanan dan Obat Obatan. 4. Mengusahakan Penyediaan Ambulance Sakit gratis dan Ambulance Jenazah Gratis Untuk Tiap Tiap wilayah di kota Balikpapan yang dapat digunakan masyarakat umum dalam hal Kemanusiaan. Semoga niat mulia dan baik ini dapat di Ridhoi oleh Allah SWT,dan di jadikan sebagai amal jariyah kita untuk mencapai surganya kelak di Akhirat nanti dan semoga dengan adanya Yayasan Kesehatan Kemanusian Sosial (ESW) di Balikpapan dapat membantu banyak Masyarakat yang Membutuhkan Kesehatan Murah dan Gratis dan Kami ucapkan banyak terimakasih pula kepada para donatur yang telah membantu berdirinya dan membantu segala kegiatan kesehatan kemanusiaan baik moril ataupun materil yayasan kesehatan kemanusiaan sosial (ESW) dan terimakasih juga kepada rekan rekan tim, baik tim medis ataupun non medis yang bersedia membantu kegiatan kesehatan gratis yang dilaksanakan di masyarakat Kota Balikpapan semoga Allah SWT membalas kebaikan untuk kerja keras ini dan semoga niat ini dapat pula di contoh daerah lain sebagai hal baik untuk membantu banyak orang,Insyaallah.

vote!!

Senin, 08 Desember 2014

Tidak Benar Pendaftaran BPJS Kesehatan Tutup Akhir Desember 2014

BPJS Kesehatan tetap terus membuka pendaftaran bagi masyarakat.


VIVAnews - Manajemen Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membantah sejumlah selentingan yang beredar, termasuk isu bahwa pendaftaran BPJS Kesehatan ditutup akhir 2014. BPJS Kesehatan menegaskan tetap terus membuka pendaftaran bagi masyarakat. 
Bahkan, sesuai dengan peta jalan (roadmap) cakupan kepesertaan, mulai tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia harus sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan.
Walaupun pada tahun tersebut sudah tercapai Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia, BPJS Kesehatan tetap membuka pendaftaran bagi peserta baru, khususnya bagi bayi yang baru lahir,  dan termasuk warga Indonesia yang baru kembali dari luar negeri, penduduk asing yang baru masuk ke Indonesia, dan sebagainya.
Dan tidak benar bahwa pembuatan maupun perpanjangan KTP, SIM, dan Paspor wajib memiliki kartu BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan belum bekerjasama dengan lembaga-lembaga tersebut terkait dengan hal tersebut.

BPJS Kesehatan juga mengimbau kepada seluruh warga untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan selagi masih sehat. Tatacara pendaftaran dan pembayaran peserta dapat dilihat dalam website BPJS Kesehatan, www.bpjs-kesehatan.go.id.

Selain itu, sesuai dengan peraturan perundangan bahwa untuk Pekerja Penerima Upah (PPU) dari BUMN, BUMD, Badan Usaha skala besar, sedang mapun kecil wajib mendaftarkan pegawainya paling lambat sebelum 1 Januari 2015. Bagi masyarakat yang merupakan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja paling lambat adalah 1 Januari 2019. Namun demikian diharapkan masyarakat segera mendaftarkan diri selagi masih sehat sebagai wujud gotong royong yang merupakan prinsip dari program jaminan kesehatan ini.

Cara mendaftar BPJS
Prosedur Pendaftaran bagi Pekerja Penerima Upah (PPU) dilakukan secara kolektif melalui perusahaan ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat. Syaratnya : Mengisi Formulir Registrasi Badan Usaha (melampirkan NPWP Badan/SIUP/TDP/domisili) dan menyampaikan data peserta sesuai format yang ditentukan.
Setelah mendaftar maka setiap perusahaan akan mendapatkan nomor virtual account, kemudian melakukan pembayaran ke Bank BRI/Mandiri/BNI, bukti pembayarannya diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu/mencetak kartu e-ID secara mandiri di perusahaan.

Dasar perhitungan dari iuran ialah persentasi gaji/upah, sebagai berikut :
1.    Bagi PNS/TNI/PORI menggunakan gaji pokok dan tunjangan keluarga
2.    Bagi Pekerja Pemerintah non Pegawai Negeri (PPnPN) menggunakan penghasilan tetap
3.    Pekerja Penerima Upah lainnya menggunakan gaji/upah dengan tunjangan tetap

Persentase besaran iuran yang dibayarkan adalah sebagai berikut:
1.    Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang dibayar melalui APBN/APBD sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dibayar dengan ketentuan 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh Peserta.
2.    Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PPU selain Peserta diatas adalah sebesar 4,5% (mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5%) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan, 4% dibayar oleh Pemberi Kerja, 0,5% dibayar oleh Peserta (mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 1%)

Batas paling tinggi gaji atau upah per bulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan besaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PPU dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 2 (dua) kali Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dengan status kawin dengan 1 (satu) orang anak.

Iuran yang dibayarkan oleh peserta PPU menanggung maksimal lima orang per keluarga, meliputi pekerja, istri/suami yang sah, anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah. Peserta dapat mendaftarkan anggota keluarga tambahan yang ditanggung yaitu anak ke-4, dan seterusnya, serta orangtua, mertua, dengan iuran sebesar 1 persen dari gaji/upah PPU.

Jika terjadi perubahan data pekerja/pegawai/karyawan, maka pengurusannya akan dilakukan oleh pihak perusahaan secara kolektif. Apabila terdapat mutasi (penambahan atau pengurangan pegawai), maka pihak HRD atau pimpinan tempat kerja tersebut wajib melaporkan secara tertulis kepada BPJS Kesehatan dengan menyebutkan data pegawai yang bertambah atau berkurang saja (tidak menyertakan data semua pegawai).

Untuk peserta mandiri, pendaftaran peserta dapat dilakukan diseluruh kantor cabang BPJS Kesehatan, melalui Bank yang bekerjasama seperti BRI, BNI dan Bank Mandiri, serta secara online melalui website BPJS Kesehatan, www.bpjs-kesehatan.go.id .

Untuk pendaftaran melalui Kantor Cabang BPJS Kesehatan Pengisian Formulir Daftar Isian Peserta, dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1(satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut:
a.    asli/foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik)
b.    Asli/foto copy Kartu Keluarga
c.    Foto copy surat nikah (bagi yang telah menikah)
d.    Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir yang menjadi tanggungan (bagi yang telah mempunyai anak)
e.    Fotocopy buku rekening salah satu diantara Bank yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, yaitu BNI, BRI dan Mandiri.

Untuk pendaftaran online, peserta dapat membuka website BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id. Pilih Menu Layanan Peserta kemudian pilih Pendaftaran Peserta dan lakukan pengisian data peserta pada kolom yang tersedia beserta email untuk mendapatkan Link Aktifasi. Setelah itu peserta untuk dapat membuka email dari Admin BPJS Kesehatan dan klik Link Aktifasi untuk mendapatkan Virtual Account.

Selanjutnya peserta dapat melakukan pembayaran pada 3 bank yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan (BNI,BRI,Mandiri). Setelah melakukan pembayaran, Anda dapat mencetak e-ID BPJS Kesehatan dengan cara mengklik/membuka ulang Link Aktivasi Pendaftaran yang ada di email konfirmasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai KIS dan BPJS Kesehatan, silakan hubungi Pusat Layanan Informasi BPJS Kesehatan di 500400 (hotline 24 jam) atau klik www.bpjs-kesehatan.go.id.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat emailkontak@kemkes.go.id.  Info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat padahttp://www.sehatnegeriku.com.
(Webtorial)

(ren)

|Log In VIVA | BOLA | LIFE | JUAL BELI | BLOG | FORUM | POLITIK | BISNIS | NASIONAL | METRO | DUNIA | SAINSTEK | SPORT | OTOMOTIF | SOROT | WAWANCARA | FOKUS INDEKSMOBILEON TVSURATU-REPORTFOTOVIDEO Selasa, 9 Desember 2014 | 10:39 WIB X JANGAN LEWATKAN Dua Gol Van Persie Bawa MU Tumbangkan Southampton Selamat Datang Era Internet Cepat NASIONAL Menkes : Persalinan Harus Ditolong Tenaga Kesehatan

 Kepada ibu hamil, Menkes berpesan tentang enam hal.



VIVAnews - Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), didampingi oleh Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dr. Dien Ermawati, M.Kes berdialog dengan para peserta kegiatan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu The Amazing Race yang bertema “Ibu Hebat Berlomba untuk Keluarga Sehat” di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Kramat Jati, Jakarta Timur, 25 November 2014.

Di tengah perbincangan, menjawab salah satu pertanyaan peserta mengenai program baru Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Menkes mengatakan tidak ada program baru. Namun, dengan adanya jaminan akan mendorong masyarakat untuk bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan. 

“Dengan bersalin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan ditolong Tenaga Kesehatan (Nakes), akan mempercepat akses ibu dan bayi dalam mencapai penanganan yang adekuat apabila terjadi komplikasi”, ujar Menkes.

Pada kesempatan tersebut, Menkes menerangkan bahwa KIS merupakan perluasan cakupan kepesertaan dari fakir miskin dan orang tidak mampu, yang datanya belum termasuk ke dalam jumlah 86,4 juta jiwa Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yaitu: para gelandangan, pengemis, orang dan anak terlantar, penghuni panti dan lembaga pemasyarakatan, serta bayi yang lahir dari peserta PBI.

Menkes juga menegaskan bahwa KIS juga memberikan manfaat yang lebih luas dari JKN, yaitu upaya promotif dan preventif serta deteksi dini yang sebelumnya belum tercover JKN, seperti gizi, imunisasi dan pelayanan Posyandu.

Kepada para ibu hamil, Menkes berpesan enam hal, yaitu: 
1.    Lakukan perencanaan persalinan dengan baik pada saat kehamilan, untuk itu ajak tenaga kesehatan berdiskusi tentang apa yang perlu dipersiapkan
2.    Bersalinlah di fasyankes yang berkualitas
3.    Pelajari bagaimana dan kemana mencari pertolongan apabila ibu dan bayi sakit
4.    Pastikan sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan
5.    Ikut program Keluarga Berencana (KB) segera setelah bersalin
6.    Libatkan keluarga dan masyarakat agar mempunyai tanggung jawab, sehingga dapat memiliki kesadaran bahwa semua dapat melaksanakan upaya pencegahan kematian ibu dan bayi di lingkungannya masing-masing

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat emailkontak@kemkes.go.id. Info-info tentang kesehatan lebih lanjut dapat dilihat padahttp://www.sehatnegeriku.com. (Webtorial)

Peneliti Bidang Kesehatan se-Asia Pasifik Bertukar Pengalaman

Mereka akan beri rekomendasi kebijakan kepada Kementerian Kesehatan,



VIVAnews – Menteri Kesehatan RI, Prof.dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M secara resmi membuka Simposium Litbang Kesehatan se-Asia Pasifik ke-2 di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa 17 November 2014.

Untuk tahun 2014 ini, tema yang diangkat adalah “Health Innovation and Health System Strengthening towards Implementation of National Health Insurance”.
Simposiun yang diselenggarakan oleh Kemenkes ini bertujuan untuk saling bertukar pengetahuan, ide dan pengalaman berdasarkan data dan informasi hasil riset dari berbagai negara yang memiliki sistem jaminan kesehatan yang berbeda-beda, khususnya di wilayah Asia Pasifik.

Penelitian dan pengambilan keputusan
Pada pidatonya Menkes mengtakan bahwa pada dasarnya peran penelitian dan pengembangan kesehatan adalah menyediakan informasi atau bukti ilmiah untuk proses pengambilan keputusan, yaitu dengan menyediakan data terkait kesiapan komponen sistem pelayanan kesehatan terhadap permintaan pelayanan kesehatan, menyediakan informasi terkini terkait pencapaian program pembangunan kesehatan melalui riset evaluatif.

“Cara lainnya dengan menyediakan informasi terkait pilihan terbaik dari berbagai intervensi kesehatan, melalui Health Technology Assessment, dan Menyediakan infomasi yang komprehensif terkait suatu program spesifik melalui riset operasional atau studi kasus,” ujar Menkes.

Lebih lanjut Menkes menjelaskan adanya hubungan antara penelitian dan pengembangan dengan proses pengambilan kebijakan. Secara prinsip, informasi atau bukti ilmiah digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam suatu proses pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence based policy).

“Oleh karenanya, proses evidence based policy dan proses penelitian merupakan satu siklus mata rantai yang memutar, tiada henti. Dari program pembangunan kesehatan yang dijalankan oleh pelaksana seperti Ditjen, Dinas Kesehatan, atau RS, selanjutnya peneliti melakukan identifikasi apa masalah program yang harus dijawab dengan penelitian. Dari masalah program inilah akhirnya masalah penelitian, atau pertanyaan penelitian, dapat dimunculkan” paparnya.

Penelitian dan Pencapaian Jaminan Kesehatan Semesta
Di hadapan peserta, Menkes menyampaikan guna memperkuat Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam rangka mencapai Jaminan Kesehatan Semesta maka pendekatan area penelitian sesuai dengan komponen kesehatan dapat digunakan.

Area-area penelitian tersebut meliputi:
1.    Pelayanan Kesehatan: standar pelayanan, clinical pathway, manajemen kasus, infeksi nosokomial, resistensi antibiotik
2.    Pembiayaan kesehatan: benefit packages, besaran premi, tingkat proteksi finansial program JKN, National Health Accounts, Provincial Health Accounts, District Accounts
3.    Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan: kecukupan SDM Kesehatan, kompetensi SDM, perilaku providers dikaitkan dengan sistem pembayaran JKN, yakni INA CBGs dan kapitasi
4.    Obat, Alat Kesehatan, dan teknologi kesehatan: Health Technology Assessment
5.    Manajemen pelayanan kesehatan: Akreditasi rumah sakit, kepuasan pasien, kepuasan pelanggan internal (dokter), evaluasi sistem audit medis
6.    Pemberdayaan Masyarakat: studi kasus atau studi kualitatif masalah kesehatan di daerah terpencil, model pemberdayaan masyarakat, teknologi tepat guna.

Menkes berharap kegiatan ini dapat memberikan poin-poin rekomendasi kebijakan kepada Kementerian Kesehatan, terkait dengan penguatan Sistem Kesehatan Nasional ke depan, dalam rangka pencapaian Jaminan Kesehatan Semesta.

Simposium ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-50, berlangsung sejak tanggal 18 – 20 November 2014. Acara dihadiri 554 peserta yang terdiri atas akademisi, peneliti kesehatan dari Indonesia hingga Asia Pasifik dan negara lainnya yaitu: Australia, Oman, Arab Saudi, Philipina, Thailand dan Korea Selatan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id. Info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat padahttp://www.sehatnegeriku.com.
(Webtorial)

(ren)

Senin, 01 Desember 2014

Ini Alasan Obat Tambah Darah Penting untuk Ibu Hamil





Agar terhindar dari komplikasi akibat anemia atau kurang darah saat hamil, biasanya petugas kesehatan memberikan obat tambah darah. Sayangnya, sejumlah wanita hamil menganggap kalau obat tersebut tidaklah penting. Terbukti data Riskesdas 2013 menunjukkan, terdapat 37,1 persen ibu hamil anemia. Yang menerima obat tambah darah di atas 90 persen tapi kepatuhan minum obat anemia hanya 18 persen.

Padahal seperti dikatakan Koordinator Sistem Kesehatan untuk program pemberian tablet tambah darah pada wanita hamil dari Micronutrient Initiative, dr Adhi Sanjaya., MSc-IH bahwa obat tambah darah bisa menurunkan risiko melahirkan prematur dan berat badan lahir rendah pada bayi.

"Kemauan untuk makan tablet tambah darah di Indonesia masih rendah. Apalagi mereka punya stigma, ini obat gratis. Jadi terserah saya mau minum atau tidak. Kedua, tablet tambah darah yang diberikan pemerintah berjenis Fero Sulfat yang memicu mual dan muntah. Ditambah lagi, obat ini diberikan pada kunjungan pertama. Sedangkan pada trimester pertama, wanita hamil sedang merasa perutnya yang tidak enak sehingga semakin mual dan muntah," jelasnya pada Liputan6.com, ditulis Senin (15/9/2014).

Tak selesai sampai disitu, Adhi menerangkan, wanita hamil yang mengalami anemia harus minum obat tambah darah minimal 90 tablet secara teratur dimulai dari terdeteksi kehamilan sampai 42 hari setelah melahirkan.
"Kalau obat yang diminum sebelum melahirkan itu agar ibu hamil aman waktu melahirkan. Sedangkan obat yang diminum setelah melahirkan itu berguna untuk mengganti darah," ungkapnya.
Adhi menambahkan, agar tidak terlalu mual, obat tambah darah sebaiknya diminum menjelang tidur. Ia menyontohkan, jika Anda makan malam pada pukul 19.00 atau 20.00 maka Anda bisa minum obat tersebut sebelum tidur misalkan pada pukul 22.00. Karena obat ini akan lebih baik diproses pada saat perut kosong.

5 Alasan Wanita Hidup Lebih Lama Daripada Pria





Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika, rata-rata manusia hidup selama 78 tahun lebih 9½ bulan. Di sebuah penelitian statistik, seorang anak perempuan yang lahir pada tahun 2012 kemungkinan dapat bertahan hidup sampai berusia 81 tahun 2 bulan, hampir 5 tahun lebih lama dibandingkan anak laki-laki yang lahir pada tahun 2012 dengan kemungkinan hidup sampai usia 76 tahun 4 bulan.
Mengapa? Berikut ini adalah alasannya, menurut Marianner Legato, seorang professor kedokteran di Universitas Columbia dan direktur `The Foundation for Gender-Specific Medicine` seperti yang dilansir dari abcnews.go.com, Sabtu (01/11/2014):
Wanita Lebih Tangguh Ketika Di Dalam Rahim
Dua setengah bayi laki-laki memiliki kecenderungan mudah terjangkit infeksi saat dalam kandungan atau mengalami masalah lain saat mereka dilahirkan. “Fisik mereka akan lebih lambat berkembang dibandingkan dengan bayi perempuan yang belum lahir. Mereka juga memiliki kemungkinan lebih untuk meninggal jika dilahirkan secara prematur. Sebab, otak atau paru-paru mereka belum berkembang,” Jelas dokter Legato.
Wanita Cenderung Memiliki Resiko Cedera Lebih Kecil
Cedera yang tidak disengaja saat mengandung merupakan faktor penyebab ketiga kematian bayi laki-laki, sedangkan untuk bayi perempuan ini adalah faktor penyebab keenam. Hal ini disebabkan otak bayi laki-laki yang belum berkembang. Akibatnya, anak laki-laki beresiko lebih untuk mengalami cedera ketika mereka akan mencoba sesuatu yang berbahaya dibanding anak perempuan seusianya.

Jumat, 21 November 2014

Ternyata French Kiss Selama 10 Detik Bisa Sebarkan 80 Juta Bakteri

Walaupun ciuman ala Perancis alias French Kiss dianggap sebagai ciuman yang romantic, namun jika dilakukan selama 10 detik ternyata bisa mentransfer 80 juta bakteri dari mulut. Walau ciuman, seperti halnya pelukan, merupakan ekspresi rasa sayang, nyatanya kita perlu berhati-hati melakukannya.
Pasangan yang berciuman bibir sedikitnya 9 kali dalam sehari juga memiliki komunitas bakteri yang sama di dalam mulutnya. “Saat ciuman, kita terpapar banyak bakteri, tapi hanya sebagian kecil dari mereka yang bisa berkolonisasi di tubuh manusia,” kata Remco Kort, profesor bidang genom mikroba di Universitas Amsterdam.
Lebih dari 100 triliun mikroorganisme hidup di tubuh manusia, koleksi bakteri itu disebut dengan mikrobiome. Bakteri-bakteri ini membantu kita mencerna makanan, diperlukan dalam sintesa makanan, serta mencegah penyakit.
Komunitas bakteri dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh genetik, usia, dan pola makan. Tapi berciuman ternyata juga bisa mengubah mikrobiome. Demikian menurut studi terbaru. Lebih dari 700 tipe bakteri hidup di mulut kita. Orang yang sering berciuman ternyata keduanya memiliki mikrobiota oral yang sama. Penelitian juga menunjukkan, bakteri di lidah pasangan hampir sama tipenya dibanding dengan di air liur mereka.
“Lidah adalah tempat yang disukai bakteri dan mereka berkolinisasi cukup lama di situ. Sebaliknya, saliva adalah lingkungan yang sangat dinamis. Di sini kita bisa melihat efek langsung ciuman, tapi lama kelamaan akan berubah,” kata Kort.
Dalam penelitian tersebut para peneliti juga meminta seseorang minum yogurt yang mengandung bakteri Lactobacillus dan Bifidobacteria. Lalu 10 detik kemudian ia diminta mencium pasangannya dengan dalam.
Para peneliti lalu mengambil contoh bakteri di mulut pasangan yang tidak minum yogurt. Hasilnya, level bakteri di mulutnya naik hingga tiga kali lipat setelah berciuman. Meski demikian, belum diketahui apakah pengaruh berbagi mikrobiome bagi kesehatan.

Bahayakah Bakteri yang Tertukar dari Ciuman?

Ciuman merupakan bahasa universal untuk menunjukkan kasih sayang atau ciuman yang lebih intim bisa menjadi awalan untuk membangkitkan hasrat. Tetapi, karena ciuman kerap melibatkan ludah dan lidah, tentu terjadinya pertukaran bakteri sering tak terelakkan. Berbahayakah hal ini?
Karena tubuh kita merupakan “rumah” bagi bakteri yang jumlahnya bahkan lebih banyak dari pada sel tubuh, tak mengherankan jika aktivitas ciuman bisa menyebabkan pertukaran bakteri.
Akan tetapi Anda tidak perlu ragu untuk berciuman karena menurut Dr.Philip M.Tierno, Jr, direktur klinik mikrobiologi dan imunologi dari New York University, mayoritas bakteri yang hidup di tubuh kita tidak berbahaya. “Sebagian besar ciuman akan menyebabkan pertukaran flora, terkadang ada yang bahaya, ada yang kuman baik, tapi kebanyakan tidak bahaya,” katanya.
Ia menjelaskan, dari sekitar 500 jenis bakteri berbreda yang ada di tubuh kita, hanya 1 persen saja yang dianggap patogen. Meski begitu, jika pasangan Anda sedang sakit, sebaiknya tunda dulu aktivitas berciuman itu.
“Ciuman yang mendalam bisa menyebabkan penularan bakteri patogen dan memicu beberapa jenis penyakit, seperti radang tenggorokan dan herpes,” katanya. Ia menambahkan, jika pasangan atau Anda memiliki lesi dan luka terbuka di bagian mulut, ciuman mutlak harus dihindari. Sudah ada kasus terjadinya infeksi HIV pada pasangan yang salah satunya menderita penyakit gusi.
Selain ciuman dengan manusia, mencium hewan juga sebaiknya dihindari jika Anda sedang sakit. “Hewan peliharaan bisa membawa jamur, bakteri dan bakteri patogen di air liurnya. Yang paling buruk adalah patogen di liur kucing,” paparnya.

Ria Irawan Idap Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 3

Artis senior, Ria Irawan kabarnya divonis dokter terkena kanker kelenjar getah bening stadium 3 padahal ia baru saja baru saja menjalani serangkaian operasi pengangkatan Rahim pada 30 September 2014 lalu. Hal itu disebabkan karena adanya penebalan dinding rahim yang dialami Ria yang sudah semakin parah.
Hal tersebut diakui Ria usai menjalani kemoterapi pertamanya di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014). Ia mengaku vonis dokter tersebut ia terima beberapa hari setelah menjalani operasi.
“Seminggu setelah operasi, keluarga nafsu nih ikut buat ketemu dokter sekalian angkat perban, dokternya belum dapat laporan patologinya. Tapi pas 16 oktober 2014 datang lagi, belom juga pantatnya sampai di kursi dokter, eh sudah dikasih tahu kalau positif kanker kelenjar getah bening dan sudah nyebar kankernya,” ujarnya.
Mendengar vonis tersebut, Ria pun mengaku kaget. Oleh karena itu, dirinya mengikuti saran dokter untuk menjalani kemoterapi, mengingat kanker yang ia derita sudah masuk ke stadium 3. Ria mengatakan, dirinya kini telah menjalani kemoterapi perdana karena penyakitnya itu. Saat ini ia pun mulai mencukur rambut di kepalanya yang rontok.
“Gue pengen ubah stigma kemo kayak tempat penjagalan. Emang kenapa kalau kemo terus botak? Sekarang gue juga mulai motong rambut sendiri karena memang rontoknya bukan karena ditarik-tarik tapi krn memang kepalanya panas,” terangnya.
“Gue kena stadium 3. Setahu gue stadium 1, 2, 3, 4. Saat 1 di leher rahim, terus naik. Nah stadium 4 itu sudah menjalar ke mana-mana. Kalau gue nggak mau pakai kemoterapi, gue tanya, akibatnya apa saja? Katanya akan ke otak, tulang, liver, dan paru-paru,” bebernya.

Tak Terjebak Ketakutan

Divonis kanker kelenjar getah bening stadium 3, Ria tak terjebak pada ketakutan. “Sama aja kayak ibu (Ade Irawan) yang konsumsi obat selama 26 tahun. Dan kayak temen gue yang kanker darah pakai oral kemo. Buat gue ini bukan masalah sembuh atau tidak. Jadi lebih baik bagaimana penanganannya saja,” ungkap Ria di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014).
“Kalaupun harus minum obat ya lakukan saja selama masih dikasih waktu. Pola pikirnya saja yang diubah,” sambungnya. Bintang film ‘Biola Tak Berdawai’ itu mengatakan, dirinya menjalani hari seperti biasa. Ia pun mengaku akan tetap aktif di dunia perfilman selagi masih mampu.
“Syuting boleh, cuma ya gini gue mau kasih tahu kalau tiba-tiba gue di syuting pakai hijab dan nanti pas nggak syuting gue nggak berhijab nanti dipikirnya gue lepas hijab,” katanya. “Tapi itu karena kebutuhan peran saja karena kalau gue nggak berhijab pasti gue dalam kondisi botak bentar lagi,” terang Ria lagi.
“Intinya sih gue nggak mau jual investasi gue. Karenanya dalam kondisi sakit gue tetap nyari duit dan tetep terima tawaran kerja. Dan sekarang kondisinya bagaimana gue bisa maintance apa yang sudah gue dapat selama ini untuk ke depannya nanti,” ujarnya.

Penyebab Penyakit

Saat disinggung mengapa dirinya bisa terkena penyakit tersebut, Ria hanya menjawab dengan gayanya khasnya. Selain genetik, dalam keluarga ada juga karena hormonal,” tandasnya.
“Ini karena hormonal. Gue memilih untuk diinterview sekarang juga bukan karena gue mau eksis tapi gue mau berbagi informasi aja kalau Ria Irawan masih kuat dengan penyakitnya dan dibantu dengan BPJS,” paparnya.
Kendati demikian, Ria tidak menyalahkan faktor genetik yang membuatnya harus berjuang hidup dari serangan kanker. “Terus gue harus salahin keluarga gue, salahin orang dekat gue. Bagi gueini jalan hidup yang harus tempuh,” tandasnya.

Konsumsi Antibiotik Berlebihan Bisa Picu Obesitas pada Anak



Terlalu sering mengonsumsi antibiotik justru berdampak buruk, salah satunya, memicu kelebihan berat badan (obesitas) termasuk pada bayi dan anak. Penelitian terbaru menemukan, pemakaian antibiotik yang terlalu sering, terutama pada anak usia di bawah 2 tahun, ditengarai menjadi salah satu penyebab kelebihan berat badan, bahkan obesitas. Hasil penelitian ini diungkap pakar bakteri dari India, Satya Swarama, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dikatakan bahwa penggunaan antibiotik yang terlalu sering memiliki efek negatif terhadap keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Hal ini bisa membuat sistem metabolisme terganggu, penyerapan makanan tidak sempurna, dan diyakini dapat membuat anak mengalami kegemukan.
Seperti yang diberitakan Kompas, menurut dr.Ahmad Fuady, Msc, antibiotik memang dicurigai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan obesitas pada anak-anak. Terutama jika antibiotik diberikan sebelum usia anak mencapai 2 tahun, dengan pemberian antibiotik sekitar 3-5 episode, yakni dalam 2 tahun anak diberikan antibiotik sebanyak 3-5 kali.
Misalnya, Januari sakit, anak diberi antibiotik untuk konsumsi seminggu. Lalu Mei sakit lagi dan diberi antibiotik selama seminggu. Agustus pun sakit lagi, kemungkinan akan diberi obat dari jenis yang sama. Nah, pemberian 3 episode ini yang dapat memicu kelebihan berat badan pada anak.
Jenis antibiotik yang dianggap beresiko menimbulkan obesitas adalah antibiotik spektrum luas, yakni antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis bakteri, seperti antibiotik jenis tetrasiklin yang efektif terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Artinya, ini bukan jenis antibiotik spektrum sempit yang khusus ditujukan untuk jenis bakteri tertentu.
Pemberian antibiotik spektrum luas akan membuat seluruh bakteri yang ada dalam tubuh mati, termasuk bakteri baik yang ada di dalam usus. Sementara antibiotik spektrum sempit, misalnya antibiotik untuk penyakit paru, yang dituju umumnya hanya bakteri yang menginfeksi paru-paru seperti pneumokokus penumoniae.
Namun, kita juga perlu memahami bahwa tak hanya antibiotik yang dapat memicu kegemukan. Penyebab kegemukan itu multifaktor, seperti faktor genetik dari orangtua, konsumsi makanan karbohidrat dan lemak tinggi, kurang bergerak atau berolahraga.
Yang terpenting adalah kita bijak menggunakan antibiotik. Dokter seharusnya tidak begitu mudah meresepkan antibiotik dan orangtua tidak menuntut untuk diresepkan antibiotik jika tak dibutuhkan. Pemebelian antibiotik secara bebas di toko obat pun sebaiknya tak dilakukan. Misalnya antibiotik amoxicillin (spektrum luas) sering ditemukan di toko obat.
Ingat, pemakaian antibiotik harus dikontrol oleh dokter, apakah perlu dilanjutkan atau tidak, perlu jenis yang sama atau diubah ke jenis yang lain. Yang jelas, setiap kali antibiotik habis sementara penyakit belum sembuh, perlu dikonsultasikan kembali ke dokter.

Rabu, 19 November 2014

Lakukan 5 Hal Ini Agar Terhindar dari Diabetes



elain genetik, pola hidup juga memengaruhi tingginya risiko diabetes tipe 2. Data International Diabetes Federation mencatat, di dunia, ada 382 juta penderita diabetes dengan angka kematian mencapai 5,1 juta orang. Artinya, setiap enam detik, ada satu penderita diabetes yang meninggal. Diperkirakan pada 2035, angka tersebut mencapai dua kali lipat, hingga 592 juta jiwa

Tingginya angka kesakitan ini seringkali membuat orang khawatir. Tapi tenang, bila Anda mengikuti 5 saran dari pakar kesehatan dari Foxnews, Dr. Manny Alvarez mungkin bisa mengurangi risiko diabetes. Catat yang perlu Anda lakukan:

1. Diet sehat, termasuk mengonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran

2. Olahraga tiga kali seminggu, paling sedikit 20 menit setiap kalinya.

3. Menjaga Berat tubuh normal (BMI antara 18,5 dan 24,9)

4. Tidak merokok

5. Tidak mengonsumsi Alkohol

"Kelima hal ini bisa mengurangi diabetes. Namun yang paling penting, menjaga berat badan tetap ideal adalah kuncinya," kata Manny.

Lindungi Tubuh dari Diabetes dengan 5 Makanan Ini



Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan, telah terjadi peningkatan pada penyandang diabetes militus (DM) di Indonesia sebesar 12.189.685 pada 2014. Menurut beberapa ahli hal ini disebabkan oleh meningkatnya ekonomi serta kehidupan modern meningkatkan epidemi diabetes.
Bagi Anda yang berisiko memiliki diabetes dan mencegah terjadinya penyakit ini ada baiknya menjaga makanan yang dikonsumsi. Tujuh makanan berikut punya manfaat untuk bantu lindungi tubuh dari risiko diabetes seperti dilansir Good Housekeeping pada Selasa (18/11/2014).
1. Apel
Mengonsumsi satu apel sehari bisa memenuhi 20 persen kebutuhan serat harian tubuh. Serat memiliki peran besar dalam mencegah diabetebs karena mengatur gula darah dalam tubuh.
2. Yoghurt rendah lemak
Yoghurt dikenal memiliki banyak kandungan kalsium dan Vitamin D yang keduanya telah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes. Selain itu mengandung protein tinggi yang bisa membantu menjaga berat tubuh. Seperti diketahui kegemukan meningkatkan risiko diabetes.

3. Terung
Terung yang lebih dikenal masyarakat dengan terong di dalam kulitnya mengandung anthocyanin sebuah senyawa antioksidan yang terkait dengan penurunan risiko diabetes. Oleh okarena itu, saat memasak terung sertakan kulitnya.
4. Jahe
Biasanya jahe dikaitkan untuk membantu masalah perut, namun jahe dapat meningkatkan sensitivitas insulin tubuh, sehingga bisa membantu mengurangi peradangan yang disebabkan tingginya kadar insulin dalam tubuh.
5. Salmon
Salmon memiliki kandungan hebat yang baik untuk tubuh. Salah satunya Omega-3 yang bertanggungjawa mengurangi peradangan dalam tubu, sehingga bisa menjaga kadar gula dalam darah.
Selain salmon, bisa juga tuna, makare, sarden yang kaya Omega-3.


6. Selai kacang
Selai kacang mengandung lemak tak jenuh tunggal, serta, dan protein. Kandungan tersebut membantu tetap kenyang lebih lama sehingga mencegah lonjakan gula darah. Efeknya adalah berat badan jadi menurun, risiko diabetes pun menurun.
7. Beras cokelat
Bukan lagi beras merah, namun beras cokela yang dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Hal ini karena beras yang satu ini belum mengalami pemrosesan panjang sehingga tinggi serat, antioksidan dan Vitamin B.

Senin, 17 November 2014

9 Penyakit Paling Aneh di Dunia


Penyakit Paling Aneh Yang Diderita Manusia.

Kita bisa menemukan beberapa penyakit yang sangat aneh pada manusia. Selain berbeda dengan penyakit lain, jenis penyakit ini benar-benar mengganggu kehidupan si penderita. Penasaran? Berikut adalah penyakit-penyakit paling aneh yang diderita manusia.

1. Progeria.


Progeria adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh perubahan tunggal dalam kode genetik anak, yang bisa meningkatkan proses penuaan. Akibatnya, anak tersebut mengalami kebotakan dini, penyakit jantung, penipisan tulang, dan masih banyak lagi. Anak-anak yang menderita progeria hanya bisa hidup sampai usia 13 tahun. Namun, dalam beberapa kasus, ada yang hidup sampai awal dua puluhan.

2. Hypertrichosis (Werewolf  Syndrome).

Hypertrichosis (Werewolf  Syndrome)

Manusia serigala bisa muncul pada kehidupan nyata. Werewolf syndrome adalah salah satu dari jenis penyakit langka di dunia. Anehnya, seluruh wajah panderita hypertrichosis akan ditutupi oleh rambut. Hal ini membuat mereka terlihat seperti manusia serigala.



3. Parasitic Twin (Fetus in Fetu / Janin dalam janin)




Ini adalah penyakit tak biasa dari kasus kembar siam. Dalam hal ini, satu janin menjadi sangat kuat, sedangkan lainnya tetap tergantung sepenuhnya pada yang lain. Yang lemah tetap hidup dalam tubuh si kembar yang sehat sepanjang waktu. Hal ini dianggap sebagai parasit.

4. Argyria Syndrome.





Argyria adalah kelainan kulit berwarna biru dan salah satu penyakit yang paling jarang ditemukan pada manusia. Ini adalah kelainan genetik yang menyebabkan kulit berwarna biru, nila atau bahkan ungu.
Meski termasuk jenis penyakit aneh, argyria tidak berakibat fatal bagi kesehatan. Terbukti, kebanyakan orang yang didiagnosis terkena argyria, tetap hidup sampai usia delapan puluh.

5. Walking Corpse Syndrome







Sindrom ini membuat seseorang berpikir bahwa ia sudah mati. Ini adalah salah satu penyakit langka yang dikaitkan dengan gangguan bipolar dan skizofrenia. Pada tingkat lanjut, mereka akan berpikir telah kehilangan bagian tubuh yang vital atau jiwa.


6. Skizofrenia.








Skizofrenia adalah gangguan biokimia kompleks pada otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk membedakan antara kenyataan atau fiksi. Sampai saat ini, sayangnya belum ditemukan obat untuk menyembuhkan skizofrenia secara total. Peneliti dari Israel dan Amerika Serikat menemukan cara baru untuk mendiagnosis skizofrenia, yaitu mengumpulkan jaringan dari dalam hidung.

Sampai sekarang skizofrenia merupakan penyakit yang memang cukup sulit untuk dideteksi. Biasanya, skizofrenia didiagnosis dari berbagai evaluasi psikologis atau sampel otak yang diambil setelah pasien meninggal dunia.
Namun peneliti dari Johns Hopkins Hospital di Baltimore menemukan cara yang lebih mudah untuk mendeteksi skizofrenia. Mereka tepatnya mengumpulkan sampel sistem saraf pada hidung pasien.
Setelah itu, peneliti dari Tel Aviv University di Israel menganalisis jaringan tersebut dan mengidentifikasi jumlah mikroRNA – molekul yang membantu regulasi kode genetik – cukup tinggi ditemukan pada pasien skizofrenia.
Peneliti optimis bahwa analisis terbaru mereka bisa memberikan petunjuk dalam memahami dan mengobati skizofrenia. Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam jurnal Neurobiology of Disease.


7. Wendigo Psychosis.



Adalah nama penyakit atau sindrom yang membuat penderitanya merasa ingin memakan daging manusia. Uniknya, penyakit ini hanya mengenai suku asli di Amerika dan Kanada di bagian utara Amerika.
Nama Wendigo sendiri berasal dari nama monster atau roh jahat yang dipercaya oleh suku-suku di sana. Wendigo yang dikenal dengan nama lain windigo, windago, witiko, dan lainnya merupakan roh jahat yang haus darah dan selalu memakan daging manusia. Wendigo dikenal sebagai monster tamak yang tak pernah berhenti memakan daging manusia.
Manusia yang terkena Wendigo Psychosis dipercaya telah kerasukan roh jahat Wendigo yang membuat mereka menjadi haus darah dan ingin memakan daging manusia. Biasanya mereka yang dirasuki Wendigo adalah orang yang pernah terpaksa memakan daging manusia atau orang normal yang dirasuki lewat mimpi.
Orang yang terkena Wendigo psychosis akan mulai berperilaku kasar, brutal, dan dengan rakusnya makan daging manusia, persis seperti monster. Biasanya orang yang terkena Wendigo diobati oleh penyembuh tradisional atau dukun. Namun terkadang mereka juga memanggil dokter untuk menyembuhkannya.
Jika orang yang menderita Wendigo psychosis tak isa disembuhkan dan semakin membahayakan masyarakat, biasanya dia akan dieksekusi. Tak jarang pula seseorang yang minta dibunuh ketika dia merasa telah dirasuki oleh Wendigo.
Jumlah kasus Wendigo psychosis sendiri cukup langka, dan semakin langka sejak abad ke-20. Namun tak jarang juga orang yang masih tinggal di daerah terpencil diketahui mengalami sindrom ini. Karena kelangkaannya, hingga saat ini penyebab Wendigo masih belum jelas. Apakah hal ini berkaitan dengan mental atau memang berhubungan dengan hal gaib.


8. Cutis verticis gyrata.





Adalah penyakit yang membuat kulit kepala tampak seperti permukaan otak. Menurut studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, kondisi tersebut belum diketahui penyebabnya.
Penyakit langka ini membuat rambut pasien menipis di atas lipatan besar dan menebal di lipatan kecil. Yang terpenting adalah cutis verticis gyrata sebagian besar terjadi pada pria.


9. Lymphangioma hamartoma.







Kaleem, bocah asal India, mengidap penyakit aneh. Tangannya membesar bak raksasa. Dengan kondisi itu, bocah berusia delapan tahun ini tak bisa melakukan sejumlah pekerjaan, termasuk memakai baju dan mengikat tali sepatu.
Dr Krishan Chugh, kepala ahli paediatrics di Fortis Memorial Research Institute kota Gurgaon, dekat New Delhi mengatakan bahwa anak ini mengidap penyakit Limfangioma atau Hamartoma.
Limfangioma adalah suatu kondisi dari sistem limfatik yang menyebabkan peradangan ekstrim yang mengakibatkan jaringan membesar dan terbentuk di bagian-bagian tertentu dari tubuh. sedangkan Hamartoma adalah jenis tumor jinak di mana tubuh memproduksi kelebihan jaringan.
Kondisi tersebut membuatnya tersingkir dari pergaulan. Tak hanya mengolok-olok, sejumlah teman menjauhi dan bahkan memukuli anak malang ini. Selama ini orangtuanya tak mampu membawanya ke rumah sakit untuk berobat. Kendalanya, mereka tak punya cukup biaya.
Namun, salah satu ahli kesehatan anak di India, Dr Krishan Chugh, menyatakan bahwa penyakit Kaleem ini bisa disembuhkan. Kabar inilah yang membuat orangtua Kaleem bangkit untuk mencari dana. Semoga bisa menyembuhkan anaknya.  (berbagai sumber)


7 Penyakit Aneh Di Indonesia Yang Menghebohkan


Bumi memang sudah tua, segala macam penyakit yang aneh aneh mulai bermunculan di dunia ini. Sebut saja di Indonesia, banyak sekali penyakit peyakit aneh yang menghinggap manusia Indonesia. Dari ada yang tumbuh sisik sampai ada juga yang keluar kawat dari tubuhnya. Pengobatan zaman sekarang ada yang bisa mengobati penyakit-penyakit aneh ini tapi banyak juga yang angkat tangan. Ironi memang kehidupan yang modern ini masih saja memiliki penyakit penyakit aneh. Dan itu semua ada sekitar kita. Didepan mata kita.

Mudah-mudahan saja, ini merupakan teguran ALLAH SWT kepada agar selalu mengingatnya, melihat pada sekarang ini arus modernisasi menampar wajah wajah kita. Seberapapun hebatnya manusia, tak akan pernah sedikitpun menyamai ilmunya ALLAH SWT. Berikut penyakit penyakit yang aneh tersebut yang sempat saya kumpulkan dengan bantuan paman Google..

1.  Dede Si Manusia Pohon.





Dede, seorang nelayan mengalami luka gores saat masih remaja. Anehnya, setelah itu beberapa bagian tumbuhnya ditumbuhi sejenis kutil nyerupai akar pohon.

Kondisi Dede (35 tahun), seorang nelayan, sungguh sangat mencengangkan para ahli medis ketika melihat kutil-kutil seperti
“akar pohon” tumbuh di lengan dan kakinya. Menurutnya, keadaan bagian tubuhnya itu mulai terjadi perubahan setelah lututnya tergores semasa remaja dulu.

Masalah yang dialami Dede, menurut Gaspari, ia hanya memiliki sifat genetik yang angka sehingga menghalangi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, virus tersebut menguasai “mesin seluler” sel-sel kulitnya sehingga terbentuklah kutil-kutil aneh dalam jumlah besar yang tumbuh seperti pohon di tangan dan kakinya. Pada sekarang ini Dede telah berhasil mengalami operasi di RS Sadikin Bandung dan sudah kembali hidup normal.

2.   Noorsyaidah, Si Manusia Kawat




DUNIA semakin tua dan aneh. Dari Sangatta, Kutai Timur, seorang perempuan bernama Noorsyaidah memproduksi kawat dari dalam tubuhnya. Seperti tampak dalam gambar, kawat-kawat yang tertanam di dalam tubuhnya tembus hingga keluar. Jika pada bagian telapak tangannya, kawat-kawat itu hanya tercetak di bawah lapisan kulit, justru pada bagian perut, batang-batang kawat berukuran 10-20cm itu melesak keluar.

Fenomena Noor ini tergolong aneh. Bahkan beberapa dokter mengaku belum menemukan gejala medis seperti yang dialami perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru TK itu. Upaya serius pun dilakukan tim medis, Beberapa pejabat setempat hingga menteri kesehatan menaruh perhatian serius pada penderitaan Noor.

Menurut Noor, kawat-kawat itu sudah bersemayam di dalam tubuhnya selama 20 tahun. Ia sendiri pernah mencoba mencabut kawat tersebut dari luar perutnya, anehnya kawat itu mencelup masuk ke dalam dan keluar lagi pada beberapa saat kemudian. Kawat-kawat itu juga seperti tumbuh secara acak. Adakalanya kawat itu jatuh sendiri dan anehnya kemudian muncul lagi.
Sejauh ini, sudah beberapa kali operasi ditempuh Noor, termasuk mendatangi dukun. Tapi, upaya itu menemui jalan buntu. Manusia Kawat dari Kalimantan Timur masih terus menanti keajaiban.





3.   Halifah, Betis Yang Membesar







Halifah (37) warga Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur sejak tahun 2000 menderita penyakit aneh berupa benjolan seberat 30 kg di sekitar betis kirinya.

Di wajah Halifah terdapat puluhan benjolan sebesar kelereng. Di lengan kanannya terdapat puluhan benjolan sebesar bola tenis dan kelereng, begitu juga di telapak kakinya. Yang lebih mengagetkan, di betis kirinya terdapat benjolan sebesar bola sepak. Benjolan tersebut seperti balon yang diisi air. Lembek dan lentur.

Halifah tinggal di Jl Haji Pelori RT 3 Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Ia mengidap penyakit tersebut sejak lahir. Kedua orangtuanya sudah meninggal sejak Halifah berusia 8 tahun. Awalnya, benjolan-benjolan tersebut tidak begitu dipedulikan keluarganya. Namun, awal tahun 2000 benjolan di betis kirinya semakin membesar. Padahal, sebelumnya benjolan tersebut hanya sebesar biji jagung.



4.   Abdul Hazem, Kulitnya Hitam dan Bersisik




Bangkalan - Sudah setahun lebih, Abdul Hazem (17) warga Dusun Naro’an Timur, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura terbaring di rumahnya. Pria lulusan SD itu, mengalami penyakit aneh. Dokterpun tidak tahu jenis penyakitnya, tapi pihak keluarganya menyebut penyakit bersisik dan seluruh tubuhnya berwarna hitam pekat.

Semula, anak kedua dari pasangan Mat Rakis (38) dan Mukdiyah (36) mengalami benjolan kecil yang menyerupai penyakit cacar di pipi kanannya. Kemudian menjalar ke dada dan punggungnya hingga akhirnya tumbuh di sekujur tubuhnya. Yang tersisah hanya mulut dan telapak tangan dan kakinya yang kelihatan sempurna.

Lambat laun, tubuh Abul Hazem sulit digerakkan. Bahkan, panas dan gatal lebih mendominasi. Sedangkan hasrat makan normal seperti layaknya manusia yang sehat. Dalam sehari makan 3 kali, dan snack apapun juga dilahap.

Pihak keluarga Abul Hazem yang tergolong keluarga kurang mampu ini, tetap berusaha memeriksakan penyakit aneh tersebut. Mulai dari pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan hingga RSU dr Soetomo, Surabaya. Namun, tidak ada hasilnya.

Pihak dokter pun juga tidak menyebut secara jelas apa jenis penyakit tersebut. Setiap obat yang diberikan dokter selalu diminum, tapi tidak ada hasilnya. Pihak keluarga Abul Hazem akhirnya memutuskan untuk dirawat di rumah, sebab, tidak lagi mempunyai biaya untuk pengobatan.

Mat Rakis, bapak penyandang penyakit aneh menuturkan, upaya medis sudah dilakukan.
Bahkan, minta barokah kepada para Kyai juga seringkali diupayakan, tapi tidak ada hasilnya. Malah, kondisi tubuh Abul Hazem semakin parah.

“Saat ini sering gatal bercampur panas. Dia sering minta digaruk hingga berjam-jam,” ujar Mat Rakis pada wartawan di rumahnya, Dusun Naro’an, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Senin (13/10/2008).

Dia berharap ada kepedulian dari masyarakat untuk pengobatan Abul Hazem. Sebab, pihak keluarga sudah tidak lagi mempunyai kemampuan berobat. “Saya sudah tidak mempunyai kemampuan lagi untuk berobat. Ya semoga ada orang yang peduli,” harapnya.



5.  Ari, Bocah berkulit Kadal





Ari (12) anak pasangan Ernawati dan Nurali, warga Jalan Palem Indah RT 07/01, Kelurahan Ponduk Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang, Banten, sungguh menyedihkan. Dari sekujur kulit tubuhnya bersisik. Penyakit aneh?

Kondisi Ari saat ini masih bisa bermain seperti layaknya anak-anak. Hanya, sebagian aktivitasnya dilakukan di dalam rumah. Maklum, dari sekujur tubuhnya bersisik. Mmebuat orang yang melihatnya merasa iba.

Kakek Ari, Sharfan, menuturkan bahwa , kelainan kulit yang diderita cucunya itu muncul sejak lahir dan sangat sulit untuk disembuhkan. "Dokter hanya menyebutkan ada kelainan kulit yang sulit disembuhkan," tutur Sharfan, Rabu (27/2/2008).

Masih menurut cerita sang kakek, penyakit aneh yang diderita Ari diduga karena Ernawati saat mengandung pernah menyiksa biawak saat Ari dalam kandungan berusia empat bulan. Namun, ini hanya dugaan sang kakek, karena dokter belum melakukan pemeriksaan detail apa yang sebenarnya diderita Ari.



6.   Yani, Manusia Tumor





Warga Riungasih Rt 03/12 Kelurahan Tuguraja, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya, Yani Suryani (39), hanya bisa pasrah dengan nasib yang dialaminya. Setiap saat ia senantiasa berdoa Kepada Allah swt agar penyakit aneh yang dideritanya sejak 39 tahun lalu bisa segera sembuh dan normal kembali seperti sediakala.

Anak ke dua dari empat keluarga pasangan Ny E Maskiah dan Kodir (alm) tersebut di sekujur tubuhnya dipenuhi dengan benjolan-benjolan. Benjolan itu tumbuh dari mulai sebesar jari tangan hingga sebesar kepalan orang dewasa, sehingga badan aslinya seperti sudah tidak terlihat jelas dan tertutup oleh benjolan tersebut.

Benjolan itu tumbuh dari kepala hingga kakinya, dan beberapa di antaranya sudah membesar, terutama di bagian kaki dan paha termasuk punggung. Sementara benjolan di bagian punggung yang diduga sebagai induknya kondisinya terus membesar, dan semakin memanjang hingga bentuknya seperti ekor dengan panjang sekitar 30 senti meter.

Ternyata benjolan itu bukan hanya tumbuh di bagian kulit luar saja, tapi juga tumbuh di bagian dalam hidung dan juga tumbuh pada lidah. Dampaknya, pernapasanya menjadi terganggu. Bukan itu saja, Yani saat ini sudah tidak bisa berjalan jauh, karena benjolan pada kaki dan betisnya terus membesar, sehingga terasa berat untuk dibawa jalan kaki. "Ayeuna mah tos teu tiasa mapah kanu tebih asa bareurat. Janten upami ngiring ngaos oge mung dinu caket we," ungkapnya saat ditemui di rumahnya Rabu.



7.   Sumini, Wajahnya Hilang Akibat Penyakit Aneh






Sumini (54), warga Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jatim, selama puluhan tahun menderita penyakit aneh.
Suami Tumini, Marto (65), Minggu (21/6), mengatakan, akibat penyakit aneh tersebut, sebagian wajah Tumini telah hilang dan berlubang. Bagian kedua matanya, hidung, dan bibir hilang. Yang tersisa hanya tinggal dagu dan kening saja.

Menurut dia, penyakit aneh tersebut telah menyerang istrinya selama hampir 30 tahun lebih. Namun, karena keajaiban Tuhan, Sumini bisa bertahan meski jaringan hidung untuk bernafasnya juga tidak sempurna akibat penyakit tersebut. Bahkan kesadaran dan indera pendenagaran Sumini juga masih bagus.


Minggu, 16 November 2014

Susunan Anggota Pengurus Yayasan ESW terbaru.



PENGURUS YAYASAN KESEHATAN KEMANUSIAAN SOSIAL (ESW)
PERIODE 2014-2019

Pembina        : Nurhan,SH

Pimpinan       : Eko sulistyo W

1.      Sekretaris
                        :
·         Mustakim

2.      Bendahara
                        :
·         Andi Novita


ANGGOTA

1. Bidang Perencanaan :

·        Sambudi

2. Bidang Humas  dan Sosial :

·        Dedy Akbar. F.

3. Bidang Kesehatan Kemasyarakatan Sosial

·        Wawan Hermawan

4. Pengawas Lapangan

·        Damanhuri Nur Setiawan

5.Administrasi dan Perlengkapan
. Sadam Hussein.

Ditetapkan di  : Balikpapan
                                                                                                            Pada Tanggal  : 24 Juli 2014
                                                                                                                                      27 Ramadhan 1435 H



                                                                                                            Pimpinan Yayasan,
                                               



                                                                                                               Eko Sulistyo W

Follow me

Terjemahkan Blog ini

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

visitors

Live Traffic Feed

Flag Counter

Cari Blog Ini

Pengikut

Postingan Populer

Popular Posts

Recent Post

Get this widget here

New Tutorial

 

Postingan Populer

New Story of My Life

KESEHATAN KEMANUSIAAN SOSIAL

Follow Us With Facebook

Copyright© 2011 KESEHATAN KEMANUSIAAN SOSIAL "ESW" | Template Blogger Designer by : Utta' |
Template Name | Uniqx Transparent : Version 1.0 | Zero-Nine.Net